Opini  

Kasus Pelecehan Yang Dilakukan Oleh Ibu Muda di Jambi, Bukti Betapa Rusaknya Sistem Sekuler

Oleh : Airul Amaji

OPINI|dipublika.id — Baru-baru ini Publik dihebohkan dengan kasus Pelecehan terhadap Anak yang terjadi Di provinsi Jambi, Dimana Tersangka merupakan seorang Ibu muda yang masih berusia 25 tahun. Jika biasanya pelaku Pelecehan adalah seorang pria tapi berbeda hal nya pada kasus kali ini yang mana pelaku pelecehan justru seorang “ibu” berinisial NT yang otomatis dia adalah seorang perempuan.

Pelaku membuka Jasa rental Playstation di kedimannya dikawasan Alam Barajo, Kecematan Alam Barajo, Kota Jambi. Pelaku Melecehkan 11 anak yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Asi Novrini Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) Provinsi Jambi, mengatakan sangat prihatin dengan kejadian ini.

Dan dikatakan Juga “Sebanyak 11 anak ini, terdiri dari 9 laki-laki dan 2 perempuan, dengan usia 8 hinggah 15 tahun, dengan didampingi langsung oleh orang tua para korban membuat laporan ke PPA Direskrimum Polda Jambi.”

Kasus Pelecehan Disistem Sekuler

Kasus Pelecehan Dijambi Bukanlah Satu-satunya kasus Pelecehan yang pernah terjadi disistem Sekuler Sekarang, tapi sudah menjadi Satu dari Banyaknya Kasus Pelecehan Yang Menghantui Masyarakat dari berbagai Kalangan baik dari perempuan,anak-anak,maupun laki-laki.

Dan Tercatat yang Paling Banyak menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual adalah anak-anak. Seperti yang dikatakan oleh Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) Bintang Puspoyoga bahwa Kekerasan Seksual Merupakan Jenis Kekerasan Yang Paling Banyak Menimpa Anak-anak.

Di sisi lain para pelaku kekerasan seksual maupun pelecehan justru tidak mendapat Balasan Yang Setimpal atas apa yang mereka lakukan. Terlebih lagi Kebanyakan dari Para Pelaku Pelecehan dan Kekerasasn Seksual adalah Orang-orang terdekat dari korban seperti tetangga,paman,bahkan ayahnya sendiri seperti kejadian di Angke atau dipadang.

Dan semua itu Baru sebagian kecil dari kasus yang terungkap kepermukaan, karena sejatinya jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak ini merupakan Fenomena Gunung Es yang hanya nampak sebagian saja.

Dan lebih mirisnya lagi seorang perempuan yang biasanya menjadi korban kekerasan seksual justru bisa juga menjadi seorang pelaku, seperti yang terjadi dijambi yang baru-baru ini viral.

Akar Masalah Hari Ini

Akar Masalah dari Pelecehan dan kekerasan seksual dan masalah-masalah lain yang terjadi saat ini tidak lain dan tidak bukan adalah buah dari penerapan sistem sekuler. Dan minimnya pemahaman tentang kewajiban negara untuk melindungan perempuan dan anak-anak dari berbagai segi kehidupan.

Serta tidak berlakunya aturan baku ditengah-tengah umat, aturan yang membuat jerah para pelaku kejahatan.Berbagai macam kejahatan hari ini makin marak terjadi kerena tidak adanya sanksi yang membuat para pelaku jera melakukan kejahatan.

Di sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan membuat manusia tidak menggunakan hukum pencipta sebagai aturan hidup.Dan membuat manusia melupakan tuhannya disaat-saat tertentu ketika mereka melakukan maksiat.

Banyaknya kasus yang terjadi disistem saat ini Benar-benar Membuktikan Betapa Rusaknya Sistem Kehidupan yang berlandaskan kepada sekularisme kapitalisme. Lantas Apakah masih berharap sistem sekarang bisa menyelesaikan permasalahan ditengah-tengah masyarakat, sedangkan kasus pelecehan saja sudah tidak bisa diselesaikan dengan baik apalagi permasalahan yang lainnya.

Solusi Dalam Islam

Padahal islam menawarkan solusi yang bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada ditengah-tengah masyarakat, Islam menawarkan aturan yang diturunkan oleh dzat yang menciptakan manusia itu sendiri. Aturan dalam islam sangat kompleks dan menyeluruh diberbagai aspek kehidupan islam mengatur, Dari kita bangun tidur sampai bangun negara islam ada aturannya, dari masuk kamar mandi sampai masuk surga islam juga punya aturannya.
Dalam islam interaksi antara perempuan dan laki-laki dibatasi, Islam mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan. Islam memerintahkan untuk menghindari campur baur laki-laki dan perempuan. Islam juga melarang berkhalwat (berdua-duaan). Islam juga melarang perempuan berdandan berlebihan dan bertabaruj.

Islam memerintahkan kaum laki-laki untuk selalu menjaga dan menundukkan pandangan.

Islam menutup berbagai pintu yang menyebabkan adanya perilaku pelecehan ataupun perzinahan, Dalam Islam sanski atau aturan berfungsi sebagai Jawabir dan Jawajir, sebagai pencegah agar tidak ada lagi kejahatan yang sama dikemudian hari dengan diberikan sanski yang setimpal yang membuat para pelaku jera dan menjadi contoh bagi yang ingin melakukan hal yang sama dikemudian hari, dan sebagai penubus artinya diakhirat kelak sudah tidak akan di hukumi lagi karena didunia sudah di hukumi dengan hukum islam.

Sayangnya hukum-hukum islam ini hanya bisa diterapkan oleh negara dan tidak boleh diterapkan oleh kelompok atau individu, sudah seharusnya kita berpaling dari sistem yang sekuler buatan manusia karena hakikatnya manusia terbatas maka kesalahan besar ketika memaksa membuat aturan untuk manusia itu sendiri, sistemlah yang membuat manusia itu jauh dari fitrahnya, dan pasti akan banyak perselisihan, pertentangan yang dihasilkan dari aturan-aturan buatan manusia, seperti fakta pada hari ini (itupun jika kita melek fakta yah).

Mari menuju sistem dan aturan yang dibuat oleh sang pencipa manusia itu sendiri yaitu Allah SWT, yang sudah tertera dalam Buku pedoman kita Al-Qur’anul karim.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *