Dipublika.id – Pasar malam atau rembulen di Desa Kuhanga mendapatkan penolakan oleh salah satu lembaga keagamaan di Kabupaten Bolmut.
Penolakan tersebut dikarenakan pelaksanaan pasar malam yang dinilai waktunya tidak tepat.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bolmut, Hamlan Pohontu.
“Karena saat ini sudah memasuki 10 hari terakhir Ramadan, oleh karena itu saya berharap kegiatan tersebut dilaksanakan setelah Idul Fitri 1445 Hijriah,” ungkap Hamlan, Senin (01/04/24).
Hamlan Pohontu juga menyoroti pentingnya para pemangku kepentingan untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, dengan mempertimbangkan maslahat (kebaikan) dan mudarat (kerugian).
Ia menyayangkan pemberian izin oleh pemerintah desa Kuhanga terhadap kegiatan tersebut dan berharap izin tersebut bisa ditinjau kembali.
Terkait hal ini, netizen di Bolmut beramai-ramai berkomentar di media sosial Facebook.
Dalam komentar itu, mereka sepakat atas penolakan pasar malam di bulan ramadan dengan berbagai alasan, salah satunya menghindari permainan yang mengarah ke perjudian.
Berikut berbagai macam komentar sejumlah netizen bolmut terkait penolakan pasar malam di Desa Kuhanga Bolmut.
“Mending tida ada pasar MLM. Karna kalau ada kasiang pedagang di bagian bolmut so tida mo dapa doi lagi yang jaga ba pasar (lebih baik tidak ada pasar malam karena jika ada nantinya para pedagang susah mendapatkan uang,” ungkap @S*************.
“Alhamdulillah, blom mo abis di roko roko pahala smo satu bulan ada ba puasa akang ee…. wkwkwkwkkwkwkwk (Alhamdulillah pahala yang di dapat hampir sebulan bisa terjaga dari permainan judi hadiah rokok,” kata @F*********.
“Pling bgs sih abis lebaran krna di pasar malam ini ada bberapa permainan yg bisa di bilang ada sistem pasang atau sejenis taruhan smntra ini bulan ramadhan (Lebih baik nanti selesai lebaran karena dia pasar malam ada jenis permainan taruhan,” terang @A**********.
“No klu bgt bekengjo pasar siang yg rata2 ba jual ess buah (Buat pasar siang aja yang dominan jual es buah,” tutur@R*****
Perlu diinformasikan, Sebelumnya Sangadi Kuhanga, Dapral Patamani, saat dikonfirmasi mengatakan mengenai pelaksanaan rembulan, belum bisa dipastikan apakah akan dilakukan pada bulan Ramadhan ini atau setelahnya. (Yaiko Van Gobel)