Dipublika.id – Penjabat Bupati Bolaang Mongondow Utara (Pj Bupati Bolmut), Dr. Sirajudin Lasena, SE, M.EcDev, menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di daerah yang berlangsung di ruang rapat bupati. Kegiatan yang digelar secara virtual ini dipimpin langsung oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komjen Pol Drs. Tomsi Tohir, M.Si.
Dalam rapat tersebut, dibahas perkembangan inflasi di bulan Juli dari tahun 2020 hingga 2023. Secara historis, bulan Juli cenderung mengalami inflasi, kecuali pada tahun 2020. Inflasi pada bulan Juli sebagian besar disebabkan oleh inflasi inti, kecuali pada tahun 2022, di mana komponen harga bergejolak menyumbang andil terbesar terhadap inflasi.
Inflasi tertinggi pada bulan Juli terjadi pada tahun 2022 dengan angka sebesar 0,64%. Kenaikan ini terutama dipicu oleh komponen harga bergejolak, di mana komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, bawang merah, tomat, dan daging ayam ras beberapa kali menyumbang andil inflasi.
Secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan Indeks Harga Pedagang (IPH) hingga minggu ke-4 bulan Juli 2024 lebih banyak dibandingkan yang mengalami kenaikan. Komoditas utama penyumbang IPH di luar Pulau Jawa dan Sumatra didominasi oleh cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras.
Berdasarkan pemantauan harga dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) hingga minggu ke-4 bulan Juli ini, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga yang perlu diwaspadai. Komoditas tersebut antara lain cabai rawit, minyak goreng, dan beras. Sementara itu, harga daging ayam ras dan cabai merah terus mengalami penurunan.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah, Dr. Hi. Abdul Nazarudin Maloho, S.Pd, M.Si, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).