Dipublika.id – Selasa malam (10/9/24) berubah menjadi mimpi buruk bagi AR (14), seorang siswa SMKN 1 Kota Gorontalo, yang harus dilarikan ke Rumah Sakit Aloei Saboe dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan mulut berbusa.
Apa yang seharusnya menjadi hari biasa di sekolah berujung tragis setelah AR dan empat temannya terlibat dalam pesta minuman keras di lingkungan sekolah.
Kejadian ini bermula ketika AR bersama teman-temannya meminta izin keluar sekolah untuk mengurus ijazah di kelas IX.
Namun, bukannya kembali dengan selamat, kelima siswa ini justru memilih untuk mengonsumsi minuman keras di salah satu gedung sekolah.
Hal yang lebih mengejutkan, saat AR dalam kondisi mabuk, ia diduga mendapatkan perlakuan tidak pantas dari rekan-rekannya sendiri.
Disiram air dan mengalami tindakan fisik, AR harus menanggung dampak serius. Rekaman video yang menunjukkan kondisi AR menyebar luas di media sosial, memicu keprihatinan banyak pihak.
Bagi MG, orang tua AR, kejadian ini sangat memukul. “Saya tidak bisa menerima bahwa ini terjadi di sekolah, apalagi saat jam pelajaran,” ungkapnya penuh kekecewaan.
Menurutnya, insiden ini menyoroti lemahnya pengawasan di sekolah, dan ia mendesak pihak sekolah bertanggung jawab.
“Pengawasan guru sangat kurang. Tidak masuk akal jika satu guru mengawasi terlalu banyak siswa,” katanya dengan nada geram.
Di sisi lain, Zulkarnain, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, mengakui bahwa pihak sekolah tidak menduga insiden ini bisa terjadi.
“Mereka keluar dengan alasan mengurus ijazah, tapi kami kecolongan ketika mereka kembali dan melakukan hal yang di luar kendali kami,” jelasnya.
Mengenai dugaan kekerasan, Zulkarnain membantah bahwa tindakan itu dimaksudkan untuk menyakiti AR.
“Mereka hanya mencoba menyadarkan AR yang sudah mabuk, bukan untuk melakukan kekerasan,” tambahnya.
Sumber: Gopos
