GEMPAR Desak Perubahan: Pendidikan Hancur, Petani Terpinggirkan, Mafia Proyek Merajalela!

GEMPAR, Desak Perubahan, Pendidikan Hancur, Petani Terpinggirkan, Mafia Proyek Merajalela
Foto: Istimewa

Dipublika.id – Aliansi GEMPAR yang terdiri dari Gerakan Mahasiswa 351 dan LSM Penjara, menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD serta Kantor Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) hari Selasa (17/09/24).

Mereka menuntut perubahan besar dalam sektor pendidikan dan pertanian yang dinilai semakin terpuruk. Mereka juga mendesak pemerintah untuk segera mengusut tuntas mafia proyek yang dianggap merajalela dan memperburuk pembangunan daerah.

Massa aksi yang turun ke jalan membawa berbagai spanduk dan poster dengan tuntutan perbaikan sistem pendidikan yang saat ini dianggap hancur, tidak merata, dan mahal. Mereka menilai bahwa pemerintah gagal menyediakan akses pendidikan yang layak bagi seluruh masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.

Selain itu, GEMPAR juga menyoroti sektor pertanian yang semakin terabaikan. Kebijakan pemerintah dianggap tidak memadai untuk membantu para petani yang terus berjuang dalam kondisi sulit. “Petani semakin terpinggirkan, sementara kebijakan yang ada tak kunjung memberikan solusi konkret bagi mereka,” ungkap salah satu perwakilan aksi.

Yang lebih mengejutkan, GEMPAR menuding adanya praktik mafia proyek yang merajalela di balik pembangunan infrastruktur di BOLMUT.

Menurut mereka, mafia proyek tersebut menggerogoti anggaran pembangunan, sehingga kualitas proyek-proyek yang ada jauh dari harapan. Hanya segelintir pihak yang diuntungkan, sementara masyarakat luas merasakan dampaknya berupa infrastruktur yang buruk dan ketidakadilan.

Koordinator aksi, Wiran Gumohung, menegaskan bahwa aksi ini merupakan wujud dari puncak kekecewaan rakyat terhadap ketidakmampuan pemerintah dalam menangani masalah-masalah mendasar.

“Pendidikan kita hancur, petani kita terpinggirkan, dan mafia proyek merajalela! Kami menuntut perubahan nyata, bukan janji-janji kosong yang selama ini dilontarkan pemerintah,” seru Wiran dalam orasinya yang membakar semangat para demonstran.

Aksi yang berlangsung damai ini mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan. Meski begitu, para demonstran berjanji tidak akan berhenti sampai tuntutan mereka didengar dan dijawab dengan tindakan konkret oleh pihak berwenang.

Dengan berakhirnya aksi pada sore hari, GEMPAR berharap pemerintah segera merespons dan mulai melakukan langkah-langkah nyata untuk memperbaiki sistem pendidikan, meningkatkan dukungan bagi sektor pertanian, dan membongkar praktik mafia proyek yang selama ini membebani pembangunan daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *