Dipublika.id – Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah, meskipun kecaman global terus mengalir, Israel kembali menghantam wilayah Palestina dengan serangan bom yang mematikan.
Informasi terbaru yang dilansir dari beberapa media nasional, sebuah serangan udara Israel menghantam kamp tenda yang menampung warga Palestina di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Deir el-Balah.
Serangan ini menewaskan empat orang dan melukai sekitar 70 orang lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak yang sebelumnya mengira tempat tersebut akan menjadi perlindungan aman dari kekerasan.
Tragedi ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan dari komunitas internasional yang mendesak agar Israel menghentikan serangannya terhadap warga sipil.
Namun, seruan dunia tampaknya tak dihiraukan, sementara bom terus berjatuhan, menghancurkan kehidupan mereka yang telah kehilangan rumah dan harapan.
Di tempat lain, kekejaman yang sama terjadi di sebuah sekolah di Nuseira, Gaza Tengah, yang telah diubah menjadi tempat penampungan.
Serangan artileri Israel menghantam sekolah tersebut, menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, serta melukai lebih dari 50 orang.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dengan tegas menyebut serangan ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional, yang bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang.
Di tengah semua itu, penderitaan rakyat Palestina semakin dalam. Tenda-tenda yang seharusnya menjadi tempat perlindungan berubah menjadi kuburan. Harapan akan kedamaian terasa semakin jauh di bawah langit yang terus dihujani bom.